Ini adalah festival anak muda Bali yang paling ditunggu di Bali.Betapa tidak, sebagian gairah muda mendapat salurannya pada festival ini.Ya, perpaduan antara clothing, musik,dan berbagai aktivitas komunitas member ruang yang sangat besar bagi ekspresi dan gaya hidup anak muda masa kini. Ajang tahunan ini digelar pada 2-5 Maret 2017 di Lapangan Parkir GOR Ngurah Rai, Jalan Melati Denpasar.
Gelaran PICA berawal dari terbentuknya asosiasi pengusaha clothing indie pulau dewata atau Paradise Island Clothing Association (PICA)pada awal 2014. Asosiasi ini dibentuk untuk menyatukan para pemilik clothing di Bali dalam sebuah festival yang saling menguntungkan dan saling membesarkan. LahirlahPICA Fest.
Begitudigelar, festival ini ternyata membuahkan sukses besar bagi seluruh anggota asosiasi.Selain kunjungan ke distro masing-masing, kunjungan ke festival ini terus meningkat dari tahun ke tahun.Bahkan, pada tahun ini mereka dengan yakin menarget kunjungan sebanyak 20 ribu orang setiap hari, dan itu tercapai!
“Jadi dalam empat hari total kunjungan sekitar 80 ribu hingga 90 ribu orang,” ujar Febry Iswara, Public Relation PICA.
Sebagai pembanding, ketika pertama kali digelar, PICA Fest 2014 “hanya” dikunjungi 20.243 orang selama tiga hari. Pada2015 meningkat menjad I 34.980 selama tiga hari. Dan, tahun 2016 meningkat menjadi 58.384 orang selama tiga hari.
TemadanAktivitas
Tema PICA Fest tahun ini adalah Jatayu, tema karakter yang diangkat dari hikayat rakyat Bali. Jatayu sendiri adalah tokoh protagonist dari wiracarita Ramayana. Karakter ini dipilih untuk memotivasi anak muda Bali untuk tetap bersemangat melakukan hal-hal positif.Terlebih, tahun 2017 adalah tahun ayam sehingga pemilihan Jatayu menjadi relevan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya PICA Fest tidak hanya merangkul para anak muda penggiat clothing indie di Bali, tetapi juga melibatkan banyak sekali komunitas-komunitas kreatif Bali. Dari komunitas perduli lingkungan, otomotif, sosial, tattoo, fotografi tentu saja music dan komunitas lainnya.
Tapi yang paling ditunggu-tunggu tentu saja produk fashion indie Bali terbaru.Apalagi para tenan yakni 56 brand ternama tidak segan member diskon dalam prosentase yang cukup besar.
Tenda khusus dari Bali Indie Movement yang mewadahi band-band indie Bali juga menjadi magnet besar dalam acara ini. Di tenda akan dijual produk-produk merchandise asli dan rilisan fisik dari band-band yang tampil di PICA Fest 2017. Kurasi pemilihan brand peserta festival dilakukan dengan memperhatikan banyak faktor, selain kualitas brand-brand ini juga harus secara aktif menunjukan eksistensinya.
Menampilkan 60 lebih grup band indie di Bali, selain sebagai festival clothing terbesar, festival ini pun bergerak menjadi festival band indie terbesar di Bali. Ada pun barisan band-band kondang yang tampil antara lain Lolot, Jonny Agung, Navicula, Scared Of Bums, Devildice, dan Dialog Dini Hari. Tampil juga pendatang baru yang memetikperhatian public yakni Zat Kimia, Rollfast, Marco, Dromme, Janggar dan Lili of The Valley.
Setiap hari pintu festival dibuka pukul 10.00 – 22.00 WITA dengan tiket masuk per orang dijual seharga Rp. 20 ribu di pintu masuk festival.