
Rumah Budaya Penggak Men Mersi
Berdiri awal 2010 atas prakarsa Anak Agung Gede Ngurah Kusumawardana, Rumah Budaya Penggak Men Mersi merupakan rumah budaya yang memberi ruang berekspresi bagi anak-anak dan remaja dalam berbagai bentuk seni pertunjukan, dialog, serta aktivitas kreatif lainya.
Nama Penggak Men Mersi berasal dari kata “Penggak” yang bararti tempat informal semacam rompyok yang oleh masyarakat Bali tempo dulu digunakan untuk berembuk dan berdiskusi; “Men” istilah Bali yang berarti “ibu dari”; dan “Mersi” yang bisa berarti nama seseorang. Secara harfiah, Penggak Men Mersi dapat diartikan rompyoknya Bu Mersi.
Namun makna filosofis rupanya diselipkan pada nama itu oleh pendirinya di mana “mersi” yang dalam Bahasa Perancis dapat bermakna terima kasih, juga memiliki pengertian sebuah kendaraan mewah “Mercedesbenz” yang memiki lambang dengan bentuk lingkaran dan di dalamnya terdapat garis saling berhubungan yang membagi menjadi tiga ruang: “ruang atita”yang mengajarkan untuk selalu ingat sejarah, “ruang nagata” yang mengajarkan kita untuk sungguh-sungguh menjalani masa kini, dan “ruang wartamana” yang menuntun kita untuk selalu berbuat yang terbaiku untuk masa datang.
Penggerak utama aktivitas Rumah Budaya Penggak Men Mersi adalah Kadek Wahyudita.
Kontak
Alamat : Jl. WR. Supratman No. 169, Denpasar, Bali
Telepon : 0819 99117027